Skip to main content

Post yg ga penting

Malem Jum'at ini gue merenung...
2 hal yg bikin gue merenung

dan 1 hal yg bikin gue penasaran .. misalnya, ketika lo dikelitikin..  terus lo ketawa why?why?why?
lo dipukul.. terus lo teriak kesakitan why?

dan menurut gue tuh .... nangis ga bikin masalah selesai.. dan itu hanya mengeluarkan air mata..
yang terpenting tuh kita punya usaha.. lo nangis terus gabakal selesai..

cuma nulis post yg gapenting penting banget...

Comments

  1. merasa geli adalah reaksi fisiologis yg definisinya 'tidak dapat dikendalikan otak'. Jadi kita sama sekali gak bisa ngatur 'perasaan' geli ini. Entah itu intensitasnya, dimulai dan diakhirinya, dll. Nah, geli ini termasuk Sistem somatosensori dalam tubuh kita. Apa itu sistem somatosensori? jawabannya adalah suatu sistem indra yang mendeteksi pengalaman yang disebut sentuhan atau tekanan, suhu (hangat atau dingin), sakit (termasuk gatal dan geli), termasuk juga propriosepsi (sensasi pergerakan otot) serta posisi persendian seperti postur, pergerakan, visera dan ekspresi wajah. Perasa visera terkait dengan informasi indra dari dalam tubuh seperti sakit perut. Sentuhan dapat dianggap sebagai salah satu dari lima indra manusia; meskipun sewaktu seseorang menyentuh sesuatu atau seseorang, berbagai perasaan dapat timbul: persepsi tekanan (bentuk, kelembutan, tekstur, getaran, dll), suhu relatif, dan kadang nyeri. Dengan demikian, istilah "sentuhan" biasanya merupakan kombinasi dari berbagai indra.


    di kutip dari : http://www.klikunic.com/2011/11/mengapa-kita-merasa-geli-kalo.html#ixzz1iEAOLw34

    kalo dikelitikin geli kalo dipukul sakit pasti lah gara gara manusia punya saraf kalo lo gk geli / sakit kayaknya lo bukan maanusia

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

mikir...

langsung aja.. here goes : 1. Gue gak pernah ngerti sama diri gue sendiri kenapa terkadang sebuah hal yang (kayaknya) kecil bisa begitu jadi besar buat gue. Bisa ngebuat gue kecewa, dan gue gak pernah ngerti kenapa kekecewaan ini bisa berubah seperti kanker yang menyebar dan menggerogoti perasaan gue sendiri… lama-lama ngebunuh dari dalam… dan mati. Gue gak pernah mengerti bagaimana harus mensiasati ini. Gue gak pernah ngerti kenapa buat gue, what has done yah done.. the damage has been done, and nothing we can do about it. There is absolutely nothing we can do about it. Kenapa? Kenapa gue gak bisa membuat semua ini seolah gak nampak, dan jalan terus. Kenapa? Kenapa? Kenapa gue harus membuat semua hal sempurna? Mungkin ini kutukan sekaligus berkah menjadi seorang perfeksionis… atau menjadi orang yang tak pernah puas? 2. Kalau yang namanya kesempurnaan itu gak ada, dan kita terus mengejar kesempurnaan, apa gue berarti mengejar sesuatu yang tidak ada? Dan kalau yang na

Death.

Hello November.. Hello Rain.. Hello November Rain~ Here goes! hm... coba kita pikir dengan yg namanya "KEMATIAN" .. well jujur aja gue setiap hari gue selalu merasa bahwa "KEMATIAN" itu masih lama... "Meen, gue masih 12 tahun, gue gak mungkin kenapa-kenapa! Orang jarang ada meninggal umur 12 tahun. Gue bakal mati karena tua.” yap... mungkin aja lo pernah ngerasa begitu... you are not invicible. It could be you. Umur gak ada yang tahu. Kadang gue ngerasa, kematian adalah topik yang sensitif untuk kita. Sesuatu yang “ada” tapi selalu kita deny keberadaannya. Living is constant denying for death. Kita hidup di dunia ini seolah-olah kematian tidak exist. Kita makan, kita bercanda, kita karaoke, kita jatuh cinta. We forget about death. We are too busy with our distraction. But it is there... And, mungkin gue suatu hari bakalan mati, tapi gue pengen ngebuat sesuatu yang enggak bakal mati. Katanya Chuck Palahniuk, “The goal is not to life forever