Hello November.. Hello Rain.. Hello November Rain~
Here goes!
hm... coba kita pikir dengan yg namanya "KEMATIAN" ..
well jujur aja gue setiap hari gue selalu merasa bahwa "KEMATIAN" itu masih lama...
"Meen, gue masih 12 tahun, gue gak mungkin kenapa-kenapa! Orang jarang ada meninggal umur 12 tahun. Gue bakal mati karena tua.”
yap... mungkin aja lo pernah ngerasa begitu... you are not invicible. It could be you. Umur gak ada yang tahu.
Kadang gue ngerasa, kematian adalah topik yang sensitif untuk kita.
Sesuatu yang “ada” tapi selalu kita deny keberadaannya.
Living is constant denying for death.
Kita hidup di dunia ini seolah-olah kematian tidak exist. Kita makan, kita bercanda, kita karaoke, kita jatuh cinta. We forget about death. We are too busy with our distraction. But it is there...
And, mungkin gue suatu hari bakalan mati, tapi gue pengen ngebuat sesuatu yang enggak bakal mati. Katanya Chuck Palahniuk, “The goal is not to life forever, but to create something that will.” Hidup terus. Dengan apa pun.
Gue gak mau dilupakan.
Gue gak mau hanya menjadi semacam nama yang hilang begitu saja.
Nama yang dipajang di atas semacam nisan, yang mungkin pertama-tama sering dikunjungi,
namun lama-lama semakin jarang. Hingga pada akhirnya hanya menjelang bulan puasa.
Nama di sebuah nisan yang berlumut. Usang. Bau. Ditakuti orang lewat.
Dan sewaktu hidup, gue gak mau jadi semacam jiwa yang memenuhi bumi ini,
menyesaki kota ini,
sama-sama makan, minum, berak, bicara. Untuk apa?
gue ngerasa kecil. Gue ngerasa gue harus make something out of life. Badan ini dipinjamkan. Setiap tarikan napas, adalah satu tarikan napas lagi mendekati kematian. Kita harus ngebuat lebih banyak karya, lebih banyak menikmati hidup, lebih banyak mengambil kesempatan. Hidup ini cuman sekali. Akan sangat sayang untuk kita buang begitu aja. I have to enjoy life....
Here goes!
hm... coba kita pikir dengan yg namanya "KEMATIAN" ..
well jujur aja gue setiap hari gue selalu merasa bahwa "KEMATIAN" itu masih lama...
"Meen, gue masih 12 tahun, gue gak mungkin kenapa-kenapa! Orang jarang ada meninggal umur 12 tahun. Gue bakal mati karena tua.”
yap... mungkin aja lo pernah ngerasa begitu... you are not invicible. It could be you. Umur gak ada yang tahu.
Kadang gue ngerasa, kematian adalah topik yang sensitif untuk kita.
Sesuatu yang “ada” tapi selalu kita deny keberadaannya.
Living is constant denying for death.
Kita hidup di dunia ini seolah-olah kematian tidak exist. Kita makan, kita bercanda, kita karaoke, kita jatuh cinta. We forget about death. We are too busy with our distraction. But it is there...
And, mungkin gue suatu hari bakalan mati, tapi gue pengen ngebuat sesuatu yang enggak bakal mati. Katanya Chuck Palahniuk, “The goal is not to life forever, but to create something that will.” Hidup terus. Dengan apa pun.
Gue gak mau dilupakan.
Gue gak mau hanya menjadi semacam nama yang hilang begitu saja.
Nama yang dipajang di atas semacam nisan, yang mungkin pertama-tama sering dikunjungi,
namun lama-lama semakin jarang. Hingga pada akhirnya hanya menjelang bulan puasa.
Nama di sebuah nisan yang berlumut. Usang. Bau. Ditakuti orang lewat.
Dan sewaktu hidup, gue gak mau jadi semacam jiwa yang memenuhi bumi ini,
menyesaki kota ini,
sama-sama makan, minum, berak, bicara. Untuk apa?
gue ngerasa kecil. Gue ngerasa gue harus make something out of life. Badan ini dipinjamkan. Setiap tarikan napas, adalah satu tarikan napas lagi mendekati kematian. Kita harus ngebuat lebih banyak karya, lebih banyak menikmati hidup, lebih banyak mengambil kesempatan. Hidup ini cuman sekali. Akan sangat sayang untuk kita buang begitu aja. I have to enjoy life....
nissan lo itu gk bakal jadi apa-apa tapi jasa lo, udah merasa berjasa blom ^_^
ReplyDelete